Read Anywhere and on Any Device!

Special Offer | $0.00

Join Today And Start a 30-Day Free Trial and Get Exclusive Member Benefits to Access Millions Books for Free!

Read Anywhere and on Any Device!

  • Download on iOS
  • Download on Android
  • Download on iOS

Mangun: Sebuah Novel

Sergius Sutanto
4.9/5 (26981 ratings)
Description:Seorang petani tua yang diduga mata-mata NICA, ditangkap dalam persembunyian di sebuah ladang jagung pada suatu hari dingin di tahun 1945-an. Dia diseret dan kemudian disiksa habis-habisan oleh tentara Republik. Tak ada yang membela. Semua yang melihatnya hanya terdiam, diam, dan diam termasuk Y.B. Mangunwijaya yang saat itu menjadi Tentara Pelajar. Kisah pilu yang diikuti pula oleh serentetan peristiwa lain yang tak kalah dramatis di masa perang kemerdekaan, menjadi katalis bagi perjalanan hidupnya. Mangunwijaya akhirnya memutuskan menjadi seorang imam Katolik setelah pada satu siang bolong, pidato Mayor Isman semakin menguatkan kenyakinannya: rakyat yang menderita adalah pahlawan yang juga harus dikenang. Sepuluh tahun lebih dia menjadi pastor, arsitek, dan menjadi dosen di sebuah perguruan tinggi di Jogjakarta. Namun pada tahun kedua belas, wajah si petani tua yang merintih kehausan kembali hadir dalam rupa dan wajah lain. Akhirnya dia mengambil sebuah langkah berani, meninggalkan kegiatan mengajar dan hengkang dari tembok tebal gedung gereja untuk hidup bersama orang-orang di pinggiran Kali Code. Di situ, dia merintis arsitektur bagi kaum papa. Sebuah keputusan yang akhirnya menyeret ke dalam gejolak gairah dan kehidupan politik yang mengancam hidupnya pada tahun-tahun ke depan. “Tolong dengar ini. Dengar dan sampaikan kepada komandanmu ... Mangunwijaya tidak akan tunduk di bawah kata-kata atau perintah Danramil, Dandim, atau Gubernur sekalipun. Saya hanya tunduk pada semangat kesetiakawanan sosial dan Pancasila!” Setelah itu senyap. Hanya bunyi desau daun di pepohonan asam yang terdengar pada suatu sore berkabut di bulan Juni 1989, saat puluhan tentara mengepung dan akan mengusirnya dari Kedung Ombo. Siapa sesungguhnya petani tua yang selalu bersuara lirih “haus ... haus....” dan selalu menguatkan langkah dan tekadnya membela kalangan tertindas?We have made it easy for you to find a PDF Ebooks without any digging. And by having access to our ebooks online or by storing it on your computer, you have convenient answers with Mangun: Sebuah Novel. To get started finding Mangun: Sebuah Novel, you are right to find our website which has a comprehensive collection of manuals listed.
Our library is the biggest of these that have literally hundreds of thousands of different products represented.
Pages
448
Format
PDF, EPUB & Kindle Edition
Publisher
Elex Media Komputindo
Release
2016
ISBN
602028610X

Mangun: Sebuah Novel

Sergius Sutanto
4.4/5 (1290744 ratings)
Description: Seorang petani tua yang diduga mata-mata NICA, ditangkap dalam persembunyian di sebuah ladang jagung pada suatu hari dingin di tahun 1945-an. Dia diseret dan kemudian disiksa habis-habisan oleh tentara Republik. Tak ada yang membela. Semua yang melihatnya hanya terdiam, diam, dan diam termasuk Y.B. Mangunwijaya yang saat itu menjadi Tentara Pelajar. Kisah pilu yang diikuti pula oleh serentetan peristiwa lain yang tak kalah dramatis di masa perang kemerdekaan, menjadi katalis bagi perjalanan hidupnya. Mangunwijaya akhirnya memutuskan menjadi seorang imam Katolik setelah pada satu siang bolong, pidato Mayor Isman semakin menguatkan kenyakinannya: rakyat yang menderita adalah pahlawan yang juga harus dikenang. Sepuluh tahun lebih dia menjadi pastor, arsitek, dan menjadi dosen di sebuah perguruan tinggi di Jogjakarta. Namun pada tahun kedua belas, wajah si petani tua yang merintih kehausan kembali hadir dalam rupa dan wajah lain. Akhirnya dia mengambil sebuah langkah berani, meninggalkan kegiatan mengajar dan hengkang dari tembok tebal gedung gereja untuk hidup bersama orang-orang di pinggiran Kali Code. Di situ, dia merintis arsitektur bagi kaum papa. Sebuah keputusan yang akhirnya menyeret ke dalam gejolak gairah dan kehidupan politik yang mengancam hidupnya pada tahun-tahun ke depan. “Tolong dengar ini. Dengar dan sampaikan kepada komandanmu ... Mangunwijaya tidak akan tunduk di bawah kata-kata atau perintah Danramil, Dandim, atau Gubernur sekalipun. Saya hanya tunduk pada semangat kesetiakawanan sosial dan Pancasila!” Setelah itu senyap. Hanya bunyi desau daun di pepohonan asam yang terdengar pada suatu sore berkabut di bulan Juni 1989, saat puluhan tentara mengepung dan akan mengusirnya dari Kedung Ombo. Siapa sesungguhnya petani tua yang selalu bersuara lirih “haus ... haus....” dan selalu menguatkan langkah dan tekadnya membela kalangan tertindas?We have made it easy for you to find a PDF Ebooks without any digging. And by having access to our ebooks online or by storing it on your computer, you have convenient answers with Mangun: Sebuah Novel. To get started finding Mangun: Sebuah Novel, you are right to find our website which has a comprehensive collection of manuals listed.
Our library is the biggest of these that have literally hundreds of thousands of different products represented.
Pages
448
Format
PDF, EPUB & Kindle Edition
Publisher
Elex Media Komputindo
Release
2016
ISBN
602028610X
loader