Description:Setelah menang dalam Perang Riau II, Sultan Mahmud Riayat Syah mengubah strategi melawan Belanda dengan menggunakan strategi Perang Gerilya Laut. Sultan Mahmud Syah III memindahkan pusat pemerintahan ke Daik-Lingga pada 24 Juli 1787. Bersama 200 kapal Baginda pindah ke Daik-Lingga dan 150 kapal yang terdiri atas rakyat terlatih dipindahkan ke Bulang, Rempang, Galang, Batam, Kepulauan Karimun, Pulau Tujuh, Inderagiri, Jambi, Singapura, Johor, dan Pahang.Bulang, Rempang, dan Galang menjadi basis pertahanan terbesar Kesultanan Riau-Lingga. Pemimpin para prajurit yang gagah perkasa itu adalah Engku Muda Muhammad dan panglima perangnya adalah Panglima Raman. Dua pemimpin laskar laut Melayu itu sangat ditakuti oleh Belanda dan Inggris. Bersama Sultan Mahmud Riayat Syah, mereka disebut pemimpin bajak laut oleh Belanda. Gubernur Belanda di Melaka mengakui pasukan Belanda tak mampu mengalahkan pasukan Sultan Mahmud Riayat Syah di perairan Kepulauan Riau. Oleh sebab itu, bangsa Eropa menyebut; "Sultan Mahmud Riayat Syah adalah pemimpin Melayu yang paling cerdas dan visioner."Panglima Raman adalah tokoh patriotik asal Rempang-Galang yang bukan tak mungkin suatu masa kelak akan tercatat sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia. Bersama saudara-saudaranya di sepanjang pesisir Kepulauan Riau dan Selat Melaka, orang Rempang dan Galang bukanlah orang sembarang orang.* Datuk Prof. Abdul Malik (Budayawan/Akademisi, Guru Besar Univ. Raja Ali Haji Tj. Pinang)We have made it easy for you to find a PDF Ebooks without any digging. And by having access to our ebooks online or by storing it on your computer, you have convenient answers with Antologi Pantun Rempang: Pulau Luka Puak Melayu. To get started finding Antologi Pantun Rempang: Pulau Luka Puak Melayu, you are right to find our website which has a comprehensive collection of manuals listed. Our library is the biggest of these that have literally hundreds of thousands of different products represented.
Description: Setelah menang dalam Perang Riau II, Sultan Mahmud Riayat Syah mengubah strategi melawan Belanda dengan menggunakan strategi Perang Gerilya Laut. Sultan Mahmud Syah III memindahkan pusat pemerintahan ke Daik-Lingga pada 24 Juli 1787. Bersama 200 kapal Baginda pindah ke Daik-Lingga dan 150 kapal yang terdiri atas rakyat terlatih dipindahkan ke Bulang, Rempang, Galang, Batam, Kepulauan Karimun, Pulau Tujuh, Inderagiri, Jambi, Singapura, Johor, dan Pahang.Bulang, Rempang, dan Galang menjadi basis pertahanan terbesar Kesultanan Riau-Lingga. Pemimpin para prajurit yang gagah perkasa itu adalah Engku Muda Muhammad dan panglima perangnya adalah Panglima Raman. Dua pemimpin laskar laut Melayu itu sangat ditakuti oleh Belanda dan Inggris. Bersama Sultan Mahmud Riayat Syah, mereka disebut pemimpin bajak laut oleh Belanda. Gubernur Belanda di Melaka mengakui pasukan Belanda tak mampu mengalahkan pasukan Sultan Mahmud Riayat Syah di perairan Kepulauan Riau. Oleh sebab itu, bangsa Eropa menyebut; "Sultan Mahmud Riayat Syah adalah pemimpin Melayu yang paling cerdas dan visioner."Panglima Raman adalah tokoh patriotik asal Rempang-Galang yang bukan tak mungkin suatu masa kelak akan tercatat sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia. Bersama saudara-saudaranya di sepanjang pesisir Kepulauan Riau dan Selat Melaka, orang Rempang dan Galang bukanlah orang sembarang orang.* Datuk Prof. Abdul Malik (Budayawan/Akademisi, Guru Besar Univ. Raja Ali Haji Tj. Pinang)We have made it easy for you to find a PDF Ebooks without any digging. And by having access to our ebooks online or by storing it on your computer, you have convenient answers with Antologi Pantun Rempang: Pulau Luka Puak Melayu. To get started finding Antologi Pantun Rempang: Pulau Luka Puak Melayu, you are right to find our website which has a comprehensive collection of manuals listed. Our library is the biggest of these that have literally hundreds of thousands of different products represented.