Description:SinopsisBuku ini mengajak orang awam memahami bahwa daerah Wonosobo yang terletak di pedalaman Pulau Jawa ternyata merupakan sumber peradaban di Jawa. Didukung dengan disajikan fakta yang berupa artefak-artefak peninggalan prasejarah dan ditemukan prasasti-prasasti serta candi-candi yang tersebar di seluruh pulau Jawa merujuk pada daerah Wonosobo sebagai sumber (mata air) peradaban di Jawa berkembang dan mengalir dari masa ke masa di seluruh Nusantara sampai kini.Daftar IsiBab 1: Wonosobo: Makna Sejarah dan Mentalitas - 1 Bab 2: Masa Arkhaik: Mitos dan Sejarah - 73 Bab 3: Masa Peralihan: Bencana dan Pembumihangusan Pribumi Jawa - 157 Bab 4: Geografi dan Sisiologi India, Manusia Baru jawa - 231 Bab 5: Wangsa sanjaya dan syailendra, "Mata Air" Sejarah Nusantara - 281 . . . Bab 9: Daur Kosmik, Sejarah, dan Mentalitas "yang tua, yang unik, dan menggelikan" (Sebuah Catatan Akhir) - 431 Endorsement“SEBENARNYA Wonosobo mempunyai sejarah yang lebih lama, yaitu pada abad ke-6 M. Adalah seorang tokoh Budha datang dari Cina ke Sriwijaya... Pada abad ke-8 M, orang-orang Sriwijaya datang ke Pulau Jawa, mendarat di pelabuhan lama Pekalongan, (karena waktu itu jalan raya antara Pekalongan dan Semarang belum dibuat) maka orang-orang Sriwijaya itu langsung mendaki pegunungan Dieng. Di daerah yang sekarang bernama Kabupaten Wonosobo itu, mereka menemukan Kerajaan Kalingga Hindu. Tanpa menggangu orang-orang Hindu itu, mereka meneruskan perjalanan ke arah Tenggara, hingga mereka sampai di kawasan Kabupaten Magelang sekarang, tepatnya di daerah Muntilan. Mereka pun lalu membuat/mendirikan Candi Borobudur di tempat itu... Sebagian lagi dari mereka meneruskan perjalanan ke Selatan, ke kawasan Yogyakarta sekarang, dan mendirikan Kerajaan Kalingga Budha. Pada abad ke-9 M, mereka mendirikan Candi Prambanan, yaitu sebuah candi yang menyatukan kedua agama, Budha dan Hindu.Dari uraian di atas tampaklah bahwa negeri kita sudah sejak dahulu menerima pluralitas etnis dan budaya, dan dengan demikian tidak dapat menerima keunggulan kelompok mana pun atas kerugian kelompok-kelompok lain”. (Alm. KH. Abdurrahman Wahid/Gus Dur).“Buku Mata Air Peradaban mengajak orang awam memahami bahwa daerah Wonosobo yang terletak di pedalaman Pulau Jawa ternyata merupakan sumber peradaban di Jawa. Didukung dengan disajikannya fakta yang berupa artefak-artefak peninggalan prasejarah dan ditemukannya prasasti-prasasti serta candi-candi yang tersebar di seluruh Jawa merujuk pada daerah Wonosobo sebagai sumber (mata air) peradaban di Jawa yang berkembang dan mengalir dari masa ke masa di seluruh Nusantara sampai kini.Buku ini dapat digunakan sebagai acuan dalam masalah pembentukan jati diri bangsa, sebagai mata air peradaban... bila gagasan ini benar maka Wonosobo tidak hanya sebagai mata air peradaban, tetapi juga sebagai sumber budaya Mataram Baru”. (Prof. Dr. Daryono Suyoto, Guru Besar Sejarah Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta)We have made it easy for you to find a PDF Ebooks without any digging. And by having access to our ebooks online or by storing it on your computer, you have convenient answers with Mata Air Peradaban: Dua Millenium Wonosobo. To get started finding Mata Air Peradaban: Dua Millenium Wonosobo, you are right to find our website which has a comprehensive collection of manuals listed. Our library is the biggest of these that have literally hundreds of thousands of different products represented.
Description: SinopsisBuku ini mengajak orang awam memahami bahwa daerah Wonosobo yang terletak di pedalaman Pulau Jawa ternyata merupakan sumber peradaban di Jawa. Didukung dengan disajikan fakta yang berupa artefak-artefak peninggalan prasejarah dan ditemukan prasasti-prasasti serta candi-candi yang tersebar di seluruh pulau Jawa merujuk pada daerah Wonosobo sebagai sumber (mata air) peradaban di Jawa berkembang dan mengalir dari masa ke masa di seluruh Nusantara sampai kini.Daftar IsiBab 1: Wonosobo: Makna Sejarah dan Mentalitas - 1 Bab 2: Masa Arkhaik: Mitos dan Sejarah - 73 Bab 3: Masa Peralihan: Bencana dan Pembumihangusan Pribumi Jawa - 157 Bab 4: Geografi dan Sisiologi India, Manusia Baru jawa - 231 Bab 5: Wangsa sanjaya dan syailendra, "Mata Air" Sejarah Nusantara - 281 . . . Bab 9: Daur Kosmik, Sejarah, dan Mentalitas "yang tua, yang unik, dan menggelikan" (Sebuah Catatan Akhir) - 431 Endorsement“SEBENARNYA Wonosobo mempunyai sejarah yang lebih lama, yaitu pada abad ke-6 M. Adalah seorang tokoh Budha datang dari Cina ke Sriwijaya... Pada abad ke-8 M, orang-orang Sriwijaya datang ke Pulau Jawa, mendarat di pelabuhan lama Pekalongan, (karena waktu itu jalan raya antara Pekalongan dan Semarang belum dibuat) maka orang-orang Sriwijaya itu langsung mendaki pegunungan Dieng. Di daerah yang sekarang bernama Kabupaten Wonosobo itu, mereka menemukan Kerajaan Kalingga Hindu. Tanpa menggangu orang-orang Hindu itu, mereka meneruskan perjalanan ke arah Tenggara, hingga mereka sampai di kawasan Kabupaten Magelang sekarang, tepatnya di daerah Muntilan. Mereka pun lalu membuat/mendirikan Candi Borobudur di tempat itu... Sebagian lagi dari mereka meneruskan perjalanan ke Selatan, ke kawasan Yogyakarta sekarang, dan mendirikan Kerajaan Kalingga Budha. Pada abad ke-9 M, mereka mendirikan Candi Prambanan, yaitu sebuah candi yang menyatukan kedua agama, Budha dan Hindu.Dari uraian di atas tampaklah bahwa negeri kita sudah sejak dahulu menerima pluralitas etnis dan budaya, dan dengan demikian tidak dapat menerima keunggulan kelompok mana pun atas kerugian kelompok-kelompok lain”. (Alm. KH. Abdurrahman Wahid/Gus Dur).“Buku Mata Air Peradaban mengajak orang awam memahami bahwa daerah Wonosobo yang terletak di pedalaman Pulau Jawa ternyata merupakan sumber peradaban di Jawa. Didukung dengan disajikannya fakta yang berupa artefak-artefak peninggalan prasejarah dan ditemukannya prasasti-prasasti serta candi-candi yang tersebar di seluruh Jawa merujuk pada daerah Wonosobo sebagai sumber (mata air) peradaban di Jawa yang berkembang dan mengalir dari masa ke masa di seluruh Nusantara sampai kini.Buku ini dapat digunakan sebagai acuan dalam masalah pembentukan jati diri bangsa, sebagai mata air peradaban... bila gagasan ini benar maka Wonosobo tidak hanya sebagai mata air peradaban, tetapi juga sebagai sumber budaya Mataram Baru”. (Prof. Dr. Daryono Suyoto, Guru Besar Sejarah Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta)We have made it easy for you to find a PDF Ebooks without any digging. And by having access to our ebooks online or by storing it on your computer, you have convenient answers with Mata Air Peradaban: Dua Millenium Wonosobo. To get started finding Mata Air Peradaban: Dua Millenium Wonosobo, you are right to find our website which has a comprehensive collection of manuals listed. Our library is the biggest of these that have literally hundreds of thousands of different products represented.